Senin, 01 Februari 2016

Tugas Penulisan Bahasa Iklan 1


SEJARAH PENULISAN BAHASA IKLAN






 















Nama          : Fatma Tilawa
NPM           : 12615551
Kelas          : 1sa05




HISTORY

Kata iklan (advertising) berasal dari bahasa Yunani, yang artinya adalah menggiring orang pada gagasan. Adapun pengertian iklan secara komprehensif adalah semua bentuk aktivitas untuk menghadirkan dan mempromosikan ide, barang, atau jasa secara nonpersonal yang dibayar oleh sponsor tertentu. 
Secara umum, iklan berwujud penyajian informasi nonpersonal tentang suatu produk, merek, perusahaan, atau took yang dijalankan dengan konpensasi biaya tertentu. Dengan demikian, iklan merupakan suatu proses komunikasi yang bertujuan untuk membujuk dan menggiring orang untuk menganbil tindakan yang menguntungkan bagi pihak pembuat iklan. 
Iklan yang memiliki daya tarik termasuk iklan yang berguna untuk memancing tanggapan (respons) dari konsumen. Supaya berdaya tarik maka materi iklan diterjemahkan dalam eksekusi iklan. Dalam hal ini, kategori yang dipakai rasional dan emosional, atau kombinasi keduanya.
Dan Monle Lee dan Carla Johnson pun mendefinisikan iklan sebagai sebuah komunikasi komersil dan nonpersonal tentang sebuah organisasi dan produk-produknya yang ditransmisikan ke suatu khalayak target melalui media bersifat massal seperti televisi, radio, koran, majalah, direct mail (pengeposan langsung), reklame luar ruang, atau kendaraan umum. Dari sini jelas bahwa iklan merupakan media komunikasi massa.

Dan ini  struktur dalam penulisan bahasa iklan :                
1.       Mengunggah        : dalam hal ini kita wajib mencermati kebutuhan konsumen, memberikan  suatu solusi, dan memberikan perhatian yang membuat konsumen serasa dipedulikan.
2.       Inofatif                    : harus memiliki kata kata yang jelas, bersahabat, komunikatif, dan tidak bertele-tele.
3.       Persuasif       : rangkaian kalimatnya harus membuat target audiencenya nyaman, senang, tentram, dan menghibur.
4.       Bertenaga gerak   : komposisi kata-katanya menghargai waktu selama masa penawaran atau masa promosi berlangsung, karena audience pun terasa bosan jika durasi terlalu lama.

Untuk menyampaikan gagasan pikiran tersebut dalam suatu bahasa, seorang penulis iklan harus mengetahui aturan-bahasa tersebut, seperti tata bahasa, kaidah-kaidahnya, idiom-idiomnya, nuansa atau konotasi sebuah kata, dan sebagainya. Syarat ini adalah syarat yang mutlak. Gaya bahasa dan jenis kata dalam iklan yang dibuat untuk surat kabar tentu berbeda dengan iklan yang dibuat untuk ditayangkan di radio atau televisi. Sebab surat kabarmemeningkan mata dan dapat diamati orang dengan lama. Semenrata radio mementingkan telinga dan televise memeningkan mata dan telinga. Kedua yang terakhir ini bersifat sekelebat. Selain itu, bahasa yang dipakai dalam pembuatan iklan harus mampu mengarahkan target audience untuk membeli, menggunakan, atau beralih ke produk jasa yang diiklankan. Tentu saja, perlu juga diperhatikan apakah produk yang diiklankan baru ataukah sudah lama. Gaya dan jenis bahasa yang dipakai pun harus sesuai dengan target audience.
 
Dalam kaitan dengan kebahasaan, ternyata ada dua jenis bahasa yang harus dibedakan. Kedua jenis bahasa itu berkaitan dengan bahasa normatif dan bahasa deskriptif. Kedua jenis bahasa ini ternyata juga memiliki serbaneka laras bahasa komunikasi. Oleh karena itu, serbaneka laras bahasa komunikasi perlu mendapat perhatian, seperti laras jurnalistik, laras SMS (surat-menyurat singkat, seperti GPL: gak pake lama,BAPER: bawa perasaan, dll) laras iklan (aku dan kau suka dancow), laras prokem dan gaul (nyokap, bokap, dugem). 
Di samping laras bahasa yang wajib diperhatikan, ada pedoman kebahasaan yang digunakan untuk bahasa iklan, seperti:
1. gampang dipahami konsumen.
2. sederhana bahasanya dan jernih pengutaraannya. 
3. tanpa kalimat majemuk.
4. kalimatnya aktif, bukan kalimat pasif. 
5. padat dan kuat bahasanya.
6. positif bahasanya, bukan bahasa negative.



 FUNGSI & PERAN IKLAN

 
Iklan memiliki peran-peran sebagai berikut :
  • Sumber Informasi. Dengan iklan dapat membantu masyarakat untuk memilih alternative produk yang lebih baik atau lebih sesuai dengan kebutuhannya.
  • Kegiatan Ekonomi. Periklanan membuat para pelaku ekonomi tetap memproduksi dan memperdagangkan produk mereka.
  • Pembagi Beban Biaya. Periklanan membantu tercapainya skala ekonomi yang besar bagi setiap produk, sehingga menurunkan biaya produksi dan distribusi per unit atas produk tersebut, dan pada gilirannya memurahkan harga jualnya kepada masyarakat.
  • Sumber dana media. Periklanan telah menunjang harga eceran atau langganan media surat kabar.
  • Identitas Produsen. Melalui kegiatan periklanan, masyarakat akan mengetahui produsen.
  • Sarana Kontrol. Melalui kegiatan periklanan, masyrakat dapat membedakan produk-produk sah dengan tiruan.
 Menurut Rot Zoill melalui Rendra Widyatama (2005:147), iklan memiliki fungsi, yaitu:
  • Fungsi Precipitation. Iklan berfungsi untuk mempercepat berubahnya suatu kondisi dari keadaan yang semula tidak dapat mengambil keputusan menjadi dapat mengambil keputusan. Sebagai contoh adalah meningkatkan permintaan, menciptakan kesadaran dan pengetahuan tentang sebuah produk.
  • Fungsi Persuasion. Iklan berfungsi untuk membangkitkan khalayak sesuai pesan yang diiklankan. Hal ini meliputi daya tarik emosi, menyampaikan informasi tentang ciri suatu produk & membujuk konsumen untuk membeli.
  • Fungsi Reinforcement. Iklan mampu meneguhkan keputusan yang telah diambil oleh khalayak.
  • Fungsi Reminder. Iklan mampu mengingatkan & semakin meneguhkan terhadap produk yang diiklankan. Iklan di televisi memiliki kecenderungan menggunakan tindak tutur lisan yang berbeda antara iklan satu dengan yang lain. Atau dengan kata lain, iklan di televisi cenderung menggunakan bahasa percakapan. Percakapan itu sangat membantu menjelaskan maksud percakapan sehingga kalimat yang digunakan pun diusahakan kalimat yang efektif. Selain itu, iklan kerap kali ditayangkan berulang kali sehingga akan semakin memberikan kesan yang dalam kepada konsumen terhadap produk yang ditawarkan. Hal ini mempunyai maksud konsumen akan selalu ingat dengan tidak mempedulikan produk sejenisnya.

JENIS-JENIS IKLAN

Dalam jenis-jenis iklan memiliki banyak pendapat dari beberapa pihak, seperti :
 1. Bittner (1986) ada 2 jenis iklan menurutnya, yaitu:
1.   Iklan standar/iklan komersil adalah iklan yg ditata secara khusus untuk keperluan memperkenalkan barang, jasa, pelayanan untuk konsumen melalui media periklanan. Tujuannya untuk merangsang motif dan minat para pembeli atau pemakai.

2.   Iklan Layanan Masyarakat adalah iklan ini bertujuan untuk mendapatkan keuntungan berupa citra baik di tengah masyarakat. Memungkinkan program-program atau kegiatan yg dilakukan oleh lembaga tersebut dapat disambut baik dan didukung oleh masyarakat.
                   
    2. Frank Jefkins memiliki 7 jenis menurutnya, yaitu:
  1.   Iklan Konsumen. Iklan yang mempromosilan produk-produk  konsumsi yang umum dibeli oleh masyarakat
2.   Iklan Antarbisnis. Iklan yang mempromosikan barang-barang dan jasa non konsumen. Artinya baik pemasang maupun sasaran iklan sama-sama perusahaan
3.   Iklan Perdagangan. Iklan yang secara khusus ditujukan kepada kalangan distributor, pedagang besar, agen, dll
4.   Iklan Eceran. Iklan-iklan yang dibuat dan disebarluaskan oleh pihak pemasok/perusahaan dan dilancarkan oleh pihak pengecer
5.   Iklan Keuangan. Meliputi iklan-iklan untuk bank, jasa tabungan, asuransi, dan investasi. Sebagai pelengkap terkadang disertakan juga laporan keuangan perusahaan
6.   Iklan Langsung. Iklan yang menggunakan medium pos (direct mail)
7.   Iklan Lowongan Kerja. Iklan yang bertujuan merekrut calon pegawai atau pekerja.

3. Courtland L. Bovee iklan secara khusus dapat dibagi dalam beberapa kategori, antara lain:
1.   Berdasar khalayak sasaran psikografis 
Iklan internasional, nasional, regional, dan lokal.
2.   Berdasar penggunaan media
Iklan media cetak dan media elektronik.
3.   Berdasar fungsi
Iklan produk dan bukan produk.
4.   Berdasar tujuan
Iklan komersial dan bukan komersial.




CONTOH-CONTOH IKLAN











http://johnherf.wordpress.com/2008/04/16/bahasa-iklan-komunisuasif/
http://kuliahkomunikasi.blogspot.com/2008/03/belajar-iklan-bahasa-dalam-iklan.html
http://rhany333.wordpress.com/2010/03/10/iklan-bahasa-iklan-dan-bahasa-komunikasi/
http://tipspenulisanbahasaiklan.blogspot.com/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar