SEJARAH PENULISAN BAHASA IKLAN
Nama :
Fatma Tilawa
NPM :
12615551
Kelas :
1sa05
HISTORY
Kata iklan (advertising) berasal dari bahasa
Yunani, yang artinya adalah menggiring orang pada gagasan. Adapun pengertian
iklan secara komprehensif adalah semua bentuk aktivitas untuk menghadirkan dan
mempromosikan ide, barang, atau jasa secara nonpersonal yang dibayar oleh
sponsor tertentu.
Secara umum, iklan berwujud penyajian informasi nonpersonal tentang suatu produk, merek, perusahaan, atau took yang dijalankan dengan konpensasi biaya tertentu. Dengan demikian, iklan merupakan suatu proses komunikasi yang bertujuan untuk membujuk dan menggiring orang untuk menganbil tindakan yang menguntungkan bagi pihak pembuat iklan.
Iklan yang memiliki daya tarik termasuk iklan yang berguna untuk memancing tanggapan (respons) dari konsumen. Supaya berdaya tarik maka materi iklan diterjemahkan dalam eksekusi iklan. Dalam hal ini, kategori yang dipakai rasional dan emosional, atau kombinasi keduanya.
Secara umum, iklan berwujud penyajian informasi nonpersonal tentang suatu produk, merek, perusahaan, atau took yang dijalankan dengan konpensasi biaya tertentu. Dengan demikian, iklan merupakan suatu proses komunikasi yang bertujuan untuk membujuk dan menggiring orang untuk menganbil tindakan yang menguntungkan bagi pihak pembuat iklan.
Iklan yang memiliki daya tarik termasuk iklan yang berguna untuk memancing tanggapan (respons) dari konsumen. Supaya berdaya tarik maka materi iklan diterjemahkan dalam eksekusi iklan. Dalam hal ini, kategori yang dipakai rasional dan emosional, atau kombinasi keduanya.
Dan Monle Lee dan Carla Johnson pun
mendefinisikan iklan sebagai sebuah komunikasi komersil dan nonpersonal tentang
sebuah organisasi dan produk-produknya yang ditransmisikan ke suatu khalayak
target melalui media bersifat massal seperti televisi, radio, koran, majalah,
direct mail (pengeposan langsung), reklame luar ruang, atau kendaraan umum.
Dari sini jelas bahwa iklan merupakan media komunikasi massa.
Dan ini struktur dalam penulisan bahasa iklan :
1.
Mengunggah : dalam hal ini kita wajib mencermati kebutuhan konsumen,
memberikan suatu solusi, dan memberikan
perhatian yang membuat konsumen serasa dipedulikan.
2.
Inofatif : harus memiliki kata kata yang jelas,
bersahabat, komunikatif, dan tidak bertele-tele.
3.
Persuasif : rangkaian kalimatnya harus membuat target
audiencenya nyaman, senang, tentram, dan menghibur.
4.
Bertenaga gerak : komposisi kata-katanya
menghargai waktu selama masa penawaran atau masa promosi berlangsung, karena
audience pun terasa bosan jika durasi terlalu lama.
Untuk
menyampaikan gagasan pikiran tersebut dalam suatu bahasa, seorang penulis iklan
harus mengetahui aturan-bahasa tersebut, seperti tata bahasa, kaidah-kaidahnya,
idiom-idiomnya, nuansa atau konotasi sebuah kata, dan sebagainya. Syarat ini
adalah syarat yang mutlak. Gaya bahasa dan jenis kata dalam iklan yang
dibuat untuk surat kabar tentu berbeda dengan iklan yang dibuat untuk
ditayangkan di radio atau televisi. Sebab surat kabarmemeningkan mata dan dapat
diamati orang dengan lama. Semenrata radio mementingkan telinga dan televise
memeningkan mata dan telinga. Kedua yang terakhir ini bersifat sekelebat.
Selain itu, bahasa yang dipakai dalam pembuatan
iklan harus mampu mengarahkan target audience untuk membeli, menggunakan, atau
beralih ke produk jasa yang diiklankan. Tentu saja, perlu juga diperhatikan
apakah produk yang diiklankan baru ataukah sudah lama. Gaya dan jenis bahasa
yang dipakai pun harus sesuai dengan target audience.
Dalam kaitan dengan kebahasaan, ternyata ada dua jenis bahasa yang harus dibedakan. Kedua jenis bahasa itu berkaitan dengan bahasa normatif dan bahasa deskriptif. Kedua jenis bahasa ini ternyata juga memiliki serbaneka laras bahasa komunikasi. Oleh karena itu, serbaneka laras bahasa komunikasi perlu mendapat perhatian, seperti laras jurnalistik, laras SMS (surat-menyurat singkat, seperti GPL: gak pake lama,BAPER: bawa perasaan, dll) laras iklan (aku dan kau suka dancow), laras prokem dan gaul (nyokap, bokap, dugem).
Di samping laras bahasa yang wajib diperhatikan, ada pedoman kebahasaan yang digunakan untuk bahasa iklan, seperti:
1. gampang dipahami konsumen.
2. sederhana bahasanya dan jernih pengutaraannya.
3. tanpa kalimat majemuk.
4. kalimatnya aktif, bukan kalimat pasif.
5. padat dan kuat bahasanya.
6. positif bahasanya, bukan bahasa negative.
FUNGSI & PERAN IKLAN
➢Iklan memiliki peran-peran sebagai berikut :
➢Iklan memiliki peran-peran sebagai berikut :
- Sumber Informasi. Dengan iklan dapat membantu masyarakat untuk memilih alternative produk yang lebih baik atau lebih sesuai dengan kebutuhannya.
- Kegiatan Ekonomi. Periklanan membuat para pelaku ekonomi tetap memproduksi dan memperdagangkan produk mereka.
- Pembagi Beban Biaya. Periklanan membantu tercapainya skala ekonomi yang besar bagi setiap produk, sehingga menurunkan biaya produksi dan distribusi per unit atas produk tersebut, dan pada gilirannya memurahkan harga jualnya kepada masyarakat.
- Sumber dana media. Periklanan telah menunjang harga eceran atau langganan media surat kabar.
- Identitas Produsen. Melalui kegiatan periklanan, masyarakat akan mengetahui produsen.
- Sarana Kontrol. Melalui kegiatan periklanan, masyrakat dapat membedakan produk-produk sah dengan tiruan.
➢Menurut Rot Zoill melalui Rendra Widyatama (2005:147), iklan
memiliki fungsi, yaitu:
- Fungsi Precipitation. Iklan berfungsi untuk mempercepat berubahnya suatu kondisi dari keadaan yang semula tidak dapat mengambil keputusan menjadi dapat mengambil keputusan. Sebagai contoh adalah meningkatkan permintaan, menciptakan kesadaran dan pengetahuan tentang sebuah produk.
- Fungsi Persuasion. Iklan berfungsi untuk membangkitkan khalayak sesuai pesan yang diiklankan. Hal ini meliputi daya tarik emosi, menyampaikan informasi tentang ciri suatu produk & membujuk konsumen untuk membeli.
- Fungsi Reinforcement. Iklan mampu meneguhkan keputusan yang telah diambil oleh khalayak.
- Fungsi Reminder. Iklan mampu mengingatkan & semakin meneguhkan terhadap produk yang diiklankan. Iklan di televisi memiliki kecenderungan menggunakan tindak tutur lisan yang berbeda antara iklan satu dengan yang lain. Atau dengan kata lain, iklan di televisi cenderung menggunakan bahasa percakapan. Percakapan itu sangat membantu menjelaskan maksud percakapan sehingga kalimat yang digunakan pun diusahakan kalimat yang efektif. Selain itu, iklan kerap kali ditayangkan berulang kali sehingga akan semakin memberikan kesan yang dalam kepada konsumen terhadap produk yang ditawarkan. Hal ini mempunyai maksud konsumen akan selalu ingat dengan tidak mempedulikan produk sejenisnya.
JENIS-JENIS IKLAN
Dalam jenis-jenis iklan memiliki banyak pendapat dari beberapa pihak,
seperti :
1. Bittner
(1986) ada
2 jenis iklan menurutnya, yaitu:
1. Iklan standar/iklan komersil adalah
iklan yg ditata secara khusus untuk keperluan memperkenalkan barang, jasa,
pelayanan untuk konsumen melalui media periklanan. Tujuannya untuk merangsang
motif dan minat para pembeli atau pemakai.
2. Iklan Layanan Masyarakat adalah iklan
ini bertujuan untuk mendapatkan keuntungan berupa citra baik di tengah
masyarakat. Memungkinkan program-program atau kegiatan yg dilakukan oleh
lembaga tersebut dapat disambut baik dan didukung oleh masyarakat.
2. Frank Jefkins memiliki
7 jenis menurutnya, yaitu:
1. Iklan Konsumen. Iklan yang
mempromosilan produk-produk konsumsi
yang umum dibeli oleh masyarakat
2. Iklan Antarbisnis. Iklan yang
mempromosikan barang-barang dan jasa non konsumen. Artinya baik pemasang maupun
sasaran iklan sama-sama perusahaan
3. Iklan Perdagangan. Iklan yang secara
khusus ditujukan kepada kalangan distributor, pedagang besar, agen, dll
4. Iklan Eceran. Iklan-iklan yang dibuat
dan disebarluaskan oleh pihak pemasok/perusahaan dan dilancarkan oleh pihak
pengecer
5. Iklan Keuangan. Meliputi iklan-iklan
untuk bank, jasa tabungan, asuransi, dan investasi. Sebagai pelengkap terkadang
disertakan juga laporan keuangan perusahaan
6. Iklan Langsung. Iklan yang menggunakan
medium pos (direct mail)
7. Iklan Lowongan Kerja. Iklan yang
bertujuan merekrut calon pegawai atau pekerja.
3. Courtland L.
Bovee iklan
secara khusus dapat dibagi dalam beberapa kategori, antara lain:
1. Berdasar khalayak sasaran psikografis
Iklan internasional, nasional, regional, dan lokal.
Iklan internasional, nasional, regional, dan lokal.
2. Berdasar penggunaan media
Iklan media cetak dan media elektronik.
Iklan media cetak dan media elektronik.
3. Berdasar fungsi
Iklan produk dan bukan produk.
Iklan produk dan bukan produk.
4. Berdasar tujuan
Iklan komersial dan bukan komersial.
Iklan komersial dan bukan komersial.
CONTOH-CONTOH IKLAN
http://johnherf.wordpress.com/2008/04/16/bahasa-iklan-komunisuasif/
http://kuliahkomunikasi.blogspot.com/2008/03/belajar-iklan-bahasa-dalam-iklan.html
http://rhany333.wordpress.com/2010/03/10/iklan-bahasa-iklan-dan-bahasa-komunikasi/
http://tipspenulisanbahasaiklan.blogspot.com/
http://kuliahkomunikasi.blogspot.com/2008/03/belajar-iklan-bahasa-dalam-iklan.html
http://rhany333.wordpress.com/2010/03/10/iklan-bahasa-iklan-dan-bahasa-komunikasi/
http://tipspenulisanbahasaiklan.blogspot.com/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar